laman

SELAMAT MENEMPUH UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL 2017/2018

Tahun akademik 2017/2018 ternyata telah berjalan menapaki akhir semester pertama (Gasal). Dan sebagaimana kalender akademik yang telah ditetapkan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta, maka pada minggu ke II Januari 2018, tepatnya mulai tanggal 8 - 24 Januari 2018 diselenggarakan Ujian Akhir Semester Gasal 2017/2018.
Ujian Akhir Semster merupakan salah satu bentuk pelaksanaan evaluasai pembelajaran dan uji kompetensi mahasiswa tehadap serapan materi pembelajaran dan sejauh mana capaian pembejalaran masaing-masing mata kuliah yang mengerucut kepada capaian pembelajaran Prodi,  Fakultas dan Universitas.
Untuk itu, diharapkan para mahasiswa dapat menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya, dengan melakukan banyak-banyak murajaah, diskusi dan kegiatan lain yang mendukung.
SELAMAT MENEPUH UAS, SEMOGA ALLAH MEMBERIKAN KELANCARAN DAN KESUKSESAN. AMIEN>

Sambut Kemerdekaan RI dengan EDUEXPO di Negeri Gajah Putih

Sambut Kemerdekaan RI dengan Pameran Pendidikan di Negeri Gajah Putih
Submitted by ridlo on Mon, 08/21/2017 - 11:25
ums-expo-thailand-03
Tahun ini tirakatan dan upacara memperingati hari kemerdekaan RI bernuansa lain. Memenuhi undangan Prince of Songkla University, Thailand, melalui Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, 10 PTM, termasuk Universitas Muhammadiyah Surakarta, mengikuti Pameran Pendidikan pada 17-18 Agustus 2017.
Tirakatan, sebuah tradisi Surakarta menyambut malam proklamasi kemerdekaan dengan renungan dan doa, telah berganti nuansa dengan kesabaran menunggu pesawat (di KLIA2 M'sia) yang connecting ke Hat Yai (Thailand) berjadwal ketibaan 22:50 dengan membandingkan buah kemerdekaan yang dicapai oleh Indonesia dan Malaysia. Lebih dari itu, jelang tengah malam, dari bandara ke Hansa J.B. Hotel (berjarak 14 km), di atas van Toyota Hiace renungan dan doa telah Allah gantikan melalui tangan drivernya dengan lantunan ayat-ayat surat Ar-Rahman. "Fabi ayyi aalaai Rabbikumaa tukadzdzibaan" terdengar berulang-ulang. Sungguh ayat yang tepat, sampai akhirnya tiba di hotel tepat tengah malam, pukul 00:00.
Upacara memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-72 telah berlangsung dengan memberikan penawaran studi lanjut kepada pelajar kelas 12 SLTA se-Thailand Selatan. Tempat pameran yang begitu luas, di hari pertama, terasa sempit dengan berjubelnya para pelajar. Konon mereka diliburkan dan dibawa dengan bis-bis sekolah mereka, di Thailand setiap sekolah memiliki bis untuk antar-jemput siswanya. Apakah tepat menawarkan kepada mereka Indonesia sebagai salah satu negara yang cocok untuk studi lanjut mereka?
Stan UMS, dibandingkan dengan 9 PTM lain dan 3 PT Indonesia lainnya, merupakan satu-satunya stan bernuansa khas memperingati Hari Kemerdekaan RI (aksesoris bendera merah-putih yang menghiasi stan). Stan UMS juga menyediakan jajanan khas Indonesia bagi pelajar yang mampir untuk menggali informasi pendidikan lanjut.
Pada Kamis malam, 17/08/17, saat dijamu makan malam tasyakkur kemerdekaan oleh Konjen Kedubes Indonesia di hotel Meredian Songkla, diperoleh informasi bahwa konsulat memberikan rata-rata 1300-an visa belajar per tahun kepada siswa/siswi Thailand Selatan. Besaran jumlah visa tersebut belum sebanding dengan minat studi lanjut mereka di Indonesia.
Berdasarkan suatu penelitian, 1 dari 3 pelajar lulusan SLTA Thailand Selatan berminat (termotivasi) untuk studi lanjut di Indonesia. Teridentifikasi 6150 lulusan SLTA di Thailand Selatan pada 2016. Ini berarti ada 2050 peminat studi lanjut di Indonesia, sehingga masih ada jarak antara 2050 dan 1300. Jarak inilah yang dikehendaki Konjen untuk diperdekat melalui Pameran Pendidikan.
Mengapa Indonesia? Di Thailand Selatan ada tiga provinsi (Pattani, Yala, dan Narathiwat) yang penduduknya di atas 90% Muslim dan satu provinsi (Songkla) 60% penduduknya Muslim. Mereka sebagai minoritas di tengah mayoritas penduduk Thailand yang memeluk Budha menghendaki hak-hak mereka diakui, terutama hak menjaga dua identitas kultural mereka: ke-Islaman dan ke-Melayuan mereka. Dan untuk menjaga dua identitas kultural itu masyarakat Muslim Thailand Selatan lebih senang memilih Indonesia, kata Konjen, setidaknya karena pertimbangan berikut: (1) serumpun dalam budaya dan pola hidup (sehingga memudahkan adaptasi);  (2) kedekatan (masih sesama Asean); dan (3) Islam Indonesia yang moderat pas dengan ke-Islaman mereka.
Semoga upaya simbiosis-mutualisme ini bergayung sambut.

RAKERPIM UMS: Strategi Jangka Panjang Pengembangan UMS dan Peningkatan Kapasitas Lulusan

Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2017 telah melaksanakan reorganisasi kepemimpinan. Dr. Sofyan Anif, M.Si terpilih sebagai Rektor untuk masa jabatan 2017-2021. Pada periode ini juga terjadi penambahan Wakil Rektor yang semula hanya ada empat Wakil Rektor pada periode sebelumnya, pada periode sekarang menjadi lima wakil rektor. Perubahan ini pastinya guna meningkatkan kualitas UMS.
rakerpim-2017Meningkatkan kualitas diperlukan perencanaan dan strategi-strategi yang matang. Berlatar belakang hal tersebutlah Rapat Kerja Pimpinan Universitas Muhammadiyah Surakarta Masa Jabatan 2017-2021 digelar. Dilaksanakan pada tanggal 11-12 Agustus 2017 RAKERPIM UMS mengusung tema Strategi Jangka Panjang Pengembangan UMS dan Peningkatan Kapasitas Lulusan.
Acara yang bertempat di Kabupaten Karanganyar tepatnya di Tawangmangu, Pimpinan UMS dari semua sektor unit dihadirkan untuk membahas langkah kerja kedepan. Mengawali acara Dr. Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor menyampaikan arah pengembangan UMS. Dilanjutkan oleh Dr. Haedar Nashir, M.Si selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah menyampaikan Penajaman Ideologi dalam Pengembangan PTM dalam Kancah Global, kemudian disambung oleh Drs. Dahlan Rais, M.Hum yang menyampaikan tentang Pengkaderan dan Pengelolaan PTM.
Pada acara tersebut setidaknya ada empat bahasan pokok yang diagendakan, dimana setiap bahasan diolah dalam sebuah sidang komisi. Adapun sidang komisi yang diadakan sebagai berikut,
  1. Sidang Komisi A. Pengembangan Jangka Panjang UMS
  2. Sidang Komisi B. Integrasi Tata Nilai dalam Proses Pembelajaran
  3. Sidang Komisi C. Strategi Peningkatan Employability lulusan
  4. Sidang Komisi D. Pengembangan Soft Skill Mahasiswa UMS untuk Peningkatan Daya Saing.
Dari hasil bahasan-bahasan tersebut, diharapkan mampu menjadikan UMS sebagai pelopor PTM berprestasi dikancah global. (rid/ums.ac.id)

Alhamdulillah UMS mendapatkan AIPT "A" dari BAN PT

Universitas Muhammadiyah Surakarta telah resmi menyandang Akreditas A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) pada Sabtu, 22 Juli 2017. Bertempat di gedung Induk Siti Walidah UMS lantai 7 acara penyerahan SK dari Dirjen Perguruan Tinggi kepada Rektor UMS berjalan dengan khidmat dan lancar.
Acara yang berlangsung besamaan dengan rangkaian acara Rapat Koordinasi Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta & Pimpinan Badang Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Kopertis VI Rayon II Tahun 2017, dihadiri oleh Prof. Aris Junaidi, PhD selaku Direktur Penjamin Mutu Ristekdikti, Dr. Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor UMS, Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Dwi Yuwono Puji Sugiharto, M.Pd, Kons selaku Koordinator Kopertis VI, dan beberapa pejabat perguruan tinggi lainnya.

UMS RSMI BUKA PROGRAM DOKTOR (S3) PENDIDIKAN ISLAM

Universitas Muhammadiyah Surakarta telah resmi membuka Program Doktor (S3) Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan konsentrasi utama Islam, demokrasi dan multikulturalisme. Pembukaan ditandai dengan penyerahan SK Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI No 3391 Tahun 2017 tertanggal 19 Juni 3017.
Acara yang berlangsung pada hari Jumat, 13 Syawwal 1438H (7 Juli 2017) di Lantai 7 Gedung Induk Siti Walidah  dihadiri oleh Prof Dr Nizar Ali, M.Ag selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Dr. Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof. Dr. H. Muhammad Amien Rais dan beberapa tokoh penting lainnya.
Dalam sambutanya Prof Dr Musa Asy'arie selaku ketua Program Doktor PAI menjelaskan bahwa islam, demokrasi dan multikulturalisme di Indonesia adalah yang paling kuat didunia itu penting untuk dibahas karena demokrasi dan multikulturalisme masih menjadi isu utama di Indonesia dengan Islam sebagai mayoritas. Sehingga fokus kajian Program Studi Doktor PAI ini pada demokrasi dan multikulturalisme.