Acara yang berlangsung pada hari Jumat, 13
Syawwal 1438H (7 Juli 2017) di Lantai 7 Gedung Induk Siti Walidah dihadiri oleh Prof
Dr Nizar Ali, M.Ag selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Dr. Sofyan Anif,
M.Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof. Dr. H.
Muhammad Amien Rais dan beberapa tokoh penting lainnya.
Dalam sambutanya Prof Dr Musa Asy'arie
selaku ketua Program Doktor PAI menjelaskan bahwa islam, demokrasi dan
multikulturalisme di Indonesia adalah yang paling kuat didunia itu
penting untuk dibahas karena demokrasi dan multikulturalisme masih
menjadi isu utama di Indonesia dengan Islam sebagai mayoritas. Sehingga
fokus kajian Program Studi Doktor PAI ini pada demokrasi dan
multikulturalisme.
Beliau juga menambahkan bahwa sejak tahun
1997 Magister PAI UMS sudah melahirkan ratusan alumni dan juga
berakreditasi A, maka UMS pantas untuk membuka program studi strata 3
PAI.
Pada angkatan pertama Program Doktor PAI
telah mendapatkan 20 mahasiswa baru, dan akan mulai aktif perkuliahan
mulai bulan september 2017. Beban perkuliahan Program Doktor PAI di UMS
tersebut akan menempuh 42 SKS yang terdiri dari 30 SKS kajian teori dan
12 SKS untuk penulisan dan ujian disertasi.
Pada kesempatan yang sama Prof Nizar Ali
M.Ag, menyampaikan, program doktor PAI ini menjadi sebuah kebutuhan bagi
alumni yang pernah kuliah di PTM ini, selain itu juga dari kampus lain.
Fokus kajian yang dipilih sangat potensial berkembang untuk kebutuhan
bangsa.
“Kajian demokrasi dan multikuturalisme
pada Program Studi Doktor PAI di UMS ini merupakan satu-satunya dan
pertama kali di Indonesia,” ungkapnya.
Nizar menambahkan, fokus kajian tersebut
sejak pasca reformasi hingga kini menjadi isu yang aktual dan strategis.
Terlebih, setelah muncul isu Suku Agama dan Ras (SARA) di Pilkada, maka
sangat penting mencari formulasi demokrasi dalam konteks pendidikan
Islam. (repr/dum)